Kelas Inspirasi 2013
Di luar kebiasaan saya yang menulis di blog ini memakai bahasa Inggris supaya tulisan saya dapat dinikmati oleh orang-orang dari luar Indonesia, untuk kali ini, saya memilih menceritakannya dalam bahasa Indonesia. Karena kegiatan yang akan saya bagi kali ini sangat sangat Indonesia.
Baiklah.
Mari kita mulai.
Salah satu alasan saya menjadi jarang menulis di blog ini -mungkin sama dengan anda - adalah karena twitter menjadi media baru yang lebih cepat dan ringkas dalam memuntahkan isi pikiran .....dan menemukan muntahan isi pikiran orang lain.
Beberapa waktu yang lalu, saya tersandung dengan postingan Edward Suhadi, seorang photographer yang berbadan besar tapi berhati lembut dan peka (menurut saya lho ya, karena belum pernah ketemu langsung dengan orangnya *uhuk*) yang memuat video perjalanan Edward dan sang istri meliput kegiatan Indonesia Mengajar yang diprakarsai pak Anies Baswedan.
Saya pernah mendengar tentang kegiatan ini, tapi menonton video Edward ini betul-betul membuat saya tertohok. Saya tinggal di Indonesia tapi hanya secuil informasi yang saya tahu tentang bagian Indonesia yang lain. Jangan tanya pula apa yang saya sudah lakukan untuk yang secuil itu. *nunduk*
Nonton dulu ya.
Kalau ngga nonton, jangan terusin bacanya. *ngancem*
Lagu Baru - Sebuah Kisah Perubahan
Nah.
Gimana? *sodorin tisiu*
Video ini meninggalkan kesan yang membekas dalam di hati saya.
Lalu, kira2 sebulan yang lalu, saya mendapat DM dari salah seorang anak muda kreatif, Devimphie, yg pernah ikut kelas2 scrapbook saya. Dia menanyakan, apakah saya bersedia diundang untuk acara Kelas Inspirasi tahun ini di Bandung. Dengan penjelasan singkat, dan tentu saya langsung ingat kembali video ini, tanpa ragu saya bersedia.
Kalau saya tidak mampu memberikan waktu setahun, sehari masa ngga bisa?
Beberapa hari kemudian, email dari panitia datang :
Saya tidak bisa hadir saat briefing karena bertepatan dengan hari raya Imlek dan saya masih merayakannya bersama keluarga suami di Sukabumi. Berikut adalah video sambutan pak Anies Baswedan saat briefing Kelas Inspirasi di Jakarta, menjelaskan visi dan misi kegiatan ini dan apa yang dapat dilakukan para inspirator relawan nanti di dalam kelas.
Nonton lagi yuk.
Kalau ngga nonton......*oh, well*
Think Big.
Act Small.
Start Now.
-Anies Baswedan-
Langkah selanjutnya adalah survey ke sekolah yang ditunjuk oleh panitia menjadi tempat inspirator sehari ini masing2 bertugas. Saya mendapat bagian SD Centeh 1 - daerah Kosambi Bandung. Survey dengan rekan seregu saya, Kiki Gumelar (owner Chocodot), Ismail Hidayat (Production plan Geothermal), Juangga Akbar (dokter umum), Anandayu (Peneliti SITH ITB), Selvis Nyusjantik (Pialang saham), Prapanca Ikranegara (penulis lagu) bersama sang photographer dan videographer Gerardi Gunawan dan Indah Budi Utari, dilakukan pada hari Jum'at tgl 15 Feb. Kami bertemu pak kepala sekolah dan mengunjungi ruang-ruang kelas dari luar.
Ketika sedang asyik berjalan berombongan di selasar kelas, mendadak satu pintu kelas terbuka....dan anak2 berhamburan menyambut kami yang kaget tapi senang...mereka bersemangat sekali.
Kamipun pulang setelah menyusun pembagian kelas mengajar hari Rabu nanti.
Mendekati hari H tanggal 20 Feb, kami masih harus menyiapkan kostum profesi kami masing2, rencana pengajaran di kelas nanti, dan tugas tambahan untuk saya, membuat papan nama karton untuk anak2 menuliskan nama dan cita2 (275 anak sajaaa...)
*ciumin mesin foto copy*
Dan masih ada lagi....
Saya ingin membagikan 'mimpi' saya dengan lebih konkrit....saya ingin membagikan paket gunting, pinsil warna, lem, karton2 dan pernak pernik yang menjadi inspirasi pertama saya ketika usia seperti mereka sekarang, untuk membuat sesuatu yang bisa saya jual. Lho, kok kecil2 udah mikir jualan? Karenaaa....waktu kecil saya doyaaan sekali membaca...tapi apa daya, uang jajan tidak cukup untuk membeli buku. Sedangkan membaca langsung di toko buku (yang waktu itu sumpek dan gelap) sungguh mematikan selera. Saya pengennya membaca buku dengan damai di rumah sambil selonjoran dan makan kerupuk. Hahaha.
Dan berputarlah otak Ria kecil, bagaimana mendapatkan uang extra untuk membeli buku2 cerita idaman.
Begitulah.*pilin-pilin rok*
Seperti ini paket mini 'mimpi' saya untuk anak2 nanti. Iya, betul...sebanyak 275 buah...*muka pucet* *banyak beneeer....*
Tapi karena sudah diniatkan untuk berbagi, saya jalani dengan senang hati.
Sehari sebelum hari H....
Sebuah email dari pak Anies Baswedan masuk...
Melelehlah hati saya.
Saya serahkan segenap persiapan dan tekad saya pada Yang Maha Mengetahui, semoga hal kecil yang bisa saya lakukan ini akan bermanfaat banyak bagi yang menerima.
Malam sebelum tidur, saya membuat papan nama untuk dipakai besok...karena ngakunya 'crafter', marilah kita membuat papan nama sendiri dengan kreatif. *batuk*
Akhirnya, Rabu 20 Februari tiba.
Hari yang ditunggu-tunggu 119 orang inspirator relawan di Bandung, 700-an di Jakarta dan masih banyak lagi di kota Surabaya, Solo, Yogya dan Pekanbaru pun tiba.
Jam 5 berangkat dari rumah, supaya bisa tiba jam 6 di sekolah Centeh 1.
Masih ada waktu untuk foto diri masing2 seperti yang disyaratkan panitia. Masih pagi, tampang masih segar. Yuk, mari.
Tak lama kemudian, anak-anak sudah berdatangan memenuhi lapangan tengah dan kelas-kelas. Tepat jam 7, kami kumpulkan mereka di lapangan untuk perkenalan.
Setelah menuliskan cita-cita dan menyerukan yel-yel semangat, semua masuk ke kelas....giliran pertama saya adalah kelas 6. Dalam pikiran saya, ini kelas yang paling mudah untuk diberi materi inspirasi profesi...karena mereka sudah bisa membeda-bedakan berbagai profesi di sekeliling mereka. Dan benar.
Ada kejadian mengharukan di kelas 6 ini...yaitu ketika saya menunjukkan contoh kertas kado hasil gambar saya, yang kemudian diwarnai berdua bersama anak saya ketika usianya 4 tahun, yang berhasil diproduksi beribu-ribu lembar dan sampai hari ini masih terus dicetak ulang, mereka spontan bertepuk tangan, mengapresiasi, sambil berkata,"Bagus sekaliii, kak....."
Saya berusaha menahan air mata sekuat mungkin.
Mendapat order kertas kado ribuan lembar juga rasa bahagianya masih kalah dengan yang ini.
Sungguh.
30 menit di kelas 6 serasa berlari. Sayapun harus pindah ke kelas 1. Nah. Kelas ini yang sesuai prediksi saya juga bakal paling menguras tenaga, karena anak-anaknya belum panjang rentang konsentrasinya. Untung, paket mini gunting menggunting yang saya bagikan bisa mengisi setengah waktu di kelas ini untuk mereka duduk tenang....*lap keringet*
Dan sesuai permintaan panitia, selain foto diri tadi pagi, juga ada satu foto bersama seluruh kelas. Ini foto saya yang tertimbun di tengah-tengah anak2 kelas 1.
Bercerita, berbagi mimpi, gantian mendengar mimpi anak-anak, dikerubuti diciumi tangan oleh anak-anak ketika pamit keluar kelas, mengamati asyiknya mereka berusaha menggunting dengan rapi, kehabisan suara karena harus mengalahkan keributan mereka yang enggan duduk dengan berteriak di hampir setiap kelas, adalah sebagian kecil kebahagiaan yang saya rasakan sepanjang hari itu.
Saya masih menunggu kiriman foto-foto yang lebih banyak dan ciamik dari photographer grup kami, Indah. Nanti saya tambahkan lagi ya. Ini hanya jepretan sekali2 memakai iphone saya.
*Tambahan* :
Foto2 dari Indah, sang photographer of the day, sudah tiba!! Yay!!
*Tambahan* :
Foto2 dari Indah, sang photographer of the day, sudah tiba!! Yay!!
Jam 12 siang.
Selesailah tugas Kelas Inspirasi kali ini....sebelum pamit, kami menyerahkan kenang-kenangan untuk SD Centeh 1 yang dibuat dengan apik oleh kang Kiki.
Terima kasih sekali lagi kepada panitia yang mempercayakan tugas ini pada saya.
Apa yang kita kerjakan ini adalah doa kita bersama untuk Indonesia yang lebih baik. Semoga.
Those who choose to do the best they can
with what they have,
create a better life for everyone.
Ralph Marston
Senang deh bacanya. God bless your heart, Ria. Semoga hari mengajar kemarin membekas di hati para murid.
Posted by Aranolein | February 21, 2013 at 6:21 AM
Cici, ini sungguh menginspirasiii :) *hugs
Posted by Melissa_Melz | February 21, 2013 at 6:39 AM
Mbaaa...*hiks*
Posted by meity m. yogaswara | February 21, 2013 at 7:35 AM
Waah temen temenku tnyt banyak yg ikut! Plok plok plok buat kalian semua!
Posted by Eugenia Gina | February 21, 2013 at 7:49 AM
Mbaaa..terima kasih yaa sudah menginspirasi saya juga! Its an honor to know you mba :D
Posted by Ayu | February 21, 2013 at 9:12 AM
sepenggal
kisah NYATA
karya NYATA
bukti NYATA
membuat haru...
dari
Anak NEGRI
Untuk NEGRI
Demi NEGRI
Indonesia....
Posted by Unknown | February 21, 2013 at 8:18 PM
mataku berair membacanyaaa!! you are such an inspiring lady!!!
Posted by kuwacikecil | February 21, 2013 at 8:18 PM
Terharu Ci... God bless you abbudantly.
Posted by Unknown | February 22, 2013 at 1:38 AM
selamaaat, mbak Ria,, ^^
1 hari tp efeknya akan bertahun2,,
salam,
Sari
Posted by Ratih Sari | February 22, 2013 at 3:15 AM
Menjadi berkat untuk sesama... Tuhan memberkatimu senantiasa.. *hugs*
Posted by Santi Konanjaya | February 22, 2013 at 9:00 PM
Ci... Cerita ini sangat sangat sangat menginspirasi. Kerasa banget seneng plus bahagianya berbagi. Abis baca ini, jadi bikin sadar kalau aku sama sekali belum banyak berbuat untuk bangsa ini. hiks *sroot (lho)
Thanks for Sharing ci Ria
Posted by Ayu (MimiPipi Craft) | February 23, 2013 at 11:22 PM
Ria, this is a very good chance to share what we have. You got the chance and you did it very beautifully in your own way. Congrats, Ria. And do hope your story can inspire others to do the same and even more...
Posted by Dwita | February 24, 2013 at 12:20 AM
Terharuuuuu T_T Huhuhuhu... #usap air mata
Posted by Sabrina Tedjo | February 26, 2013 at 3:06 AM